Camp Nanowrimo April 2016 - Dya Ragil

3 April 2016

Camp Nanowrimo April 2016

National November Writing Month. Acara tahunan bagi para penulis masokis. Saya salah satunya.

Lalu, apa itu Camp Nanowrimo? Apa bedanya dengan Nanowrimo itu sendiri?

Camp Nanowrimo pada dasarnya sama dengan Nanowrimo, hanya saja pelaksanaannya di bulan April dan Juli selama sebulan penuh dengan target kata tidak harus 50.000 kata. Boleh lebih banyak, boleh lebih sedikit. Begitulah, dan di sinilah saya. Melarung ria di tengah pusaran penderitaan (nyomot istilah di FMA) dan menenggelamkan diri di depan laptop, bertemankan kopi dan musik. Berusaha mewujudkan puluhan ribu kata menjadi satu novel utuh.

Kali ini, lagi-lagi saya mengangkat genre Young Adult. Namun, berbeda dengan sebelumnya di mana saya selalu menulis topik yang saya kuasai. Kali ini, musik menjadi pilihan saya. Sebagai catatan, saya nol besar tentang musik. Satu-satunya grup band yang lagunya penuh saya miliki sejak album pertama sampai terbaru hanyalah Sheila on 7. Saya tidak mengerti musik klasik. Saya tidak tahu beda antara musik blues dan jazz. Tidak pula bisa membedakan antara pop dan country. Saya tidak paham kenapa lagunya Taylor Swift digolongkan ke dalam musik country, tapi banyak yang menolak mentah-mentah. Apa bedanya? Bagi saya, semua musik sama.

Jadi, setan alas mana yang merasuki saya sampai saya ingin menulis tentang musik?


Yah, setan alas itu bernama Yiruma, dengan musik instrumentalnya yang berjudul Kiss the Rain. Pertama kali mendengarnya, saya jatuh cinta. Saat saya mencari liriknya, saya menemukan yang non official. Artinya, bukan Yiruma sendiri yang menciptakan lirik itu. Namun, tak bisa dipungkiri kalau isi liriknya begitu dalam dan ‘jleb’. Inspirasi dan ide pun menyerang tanpa ampun.

Oke, judul proyek saya kali ini adalah Raindrops Serenade. Baru kali inilah saya tahu makna di balik kata ‘serenade’. Berdasarkan berbagai sumber, artinya adalah musik yang biasa dinyanyikan seorang pria menggunakan alat musik tunggal semacam gitar di bawah balkon rumah sang wanita demi menyatakan cinta. Oh, tentu saja artinya sudah bergeser sekarang. Apa pun jenis musik lembut sepertinya digolongkan ke dalam serenade sekarang. Entahlah, saya juga tidak mengerti dengan pergeseran makna ini.

Intinya, Raindrops Serenade berkisah tentang seorang gadis bernama Risa yang gagal dalam percobaan bunuh diri. Oh, tenang saja. Itu bukan spoiler, karena hal itu sudah akan disebut sejak masuk ke dalam prolog. Ya, Risa gagal dijemput kematian. Sebagai gantinya, kematian justru mengambil orang yang selama masa kegelapannya itu menyokong semangatnya, membuatnya kembali ke jalan yang lurus dan benar lagi. Sejak itu, ia dipaksa menghadapi orang-orang di masa lalu dan penyebab ia ingin bunuh diri.

Di mana unsur musiknya?

Yah, Risa mencoba bunuh diri karena musik. Ia bisa bangkit kembali juga karena musik. Saya hanya berharap, menulis sesuatu yang bukan bidang saya bisa memberi saya banyak pengalaman dan pelajaran berharga agar saya bisa berkembang sebagai penulis yang matang. Berada di zona nyaman terus-terusan takkan membuat kita berkembang, kan?

So yeah, let’s write~ :3

Btw, kalau mau ngecek proyek Camp Nanowrimo saya, klik di sini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar