Hari Baru di Bulan Baru - Dya Ragil

1 September 2011

Hari Baru di Bulan Baru

Alhamdulillah, tidak terasa sudah masuk bulan September.

Saya hanya berharap banyak hal baik yang bisa terjadi di bulan ini. Hal baik pertama yang saya temui adalah perbaruan di dasbor blogspot. Sekarang ini dasbor blogspot jadi lebih mudah digunakan. Awalnya saya sempat kagok karena tidak terbiasa, tapi hanya dengan mempelajari selama beberapa detik saja sudah langsung bisa saya gunakan. Semoga untuk berikutnya, blogspot dapat lebih meningkatkan fasilitas kepada para penggunanya dan tampilan dasbor menjadi lebih user friendly lagi.

Baik, hal baik kedua yang saya temui adalah membludaknya isi rumah kami. Maksud saya, kakak-kakak saya pulang ke rumah hingga membuat rumah kami penuh. Biasanya hanya saya, Ibu, dan Bapak saja penghuni rumah. Sekarang, rasanya benar-benar tidak sepi lagi. Anak-anak mereka juga selalu berisik, rumah jadi ramai. Ah, saya tidak bilang ini bukan hal baik lho. Ini hal baik. Sangat baik.

Dua hal baik itu hanya sedikit sekali contoh di antara semua hal baik yang telah dilimpahkan Allah Ta'ala pada saya. Bahkan, saya tidak merasa sekali pun diberi hal buruk. Kalau memang ada sedikit kejadian buruk selama bulan-bulan sebelumnya, saya yakin itu diberikan pada saya agar saya belajar ikhlas, belajar menerima, dan belajar memperbaiki. Semua hal baik dan buruk yang terjadi selalu ada tujuannya. Allah Ta'ala tak pernah salah. Ia maha benar. Jadi, pastilah ada rencana besar dibalik semua hal baik atau hal buruk yang terjadi. Dan saya yakin rencana besar itu ditujukan untuk mendewasakan saya menuju pribadi yang jauh lebih baik lagi. Saya tidak tahu apakah itu karena saya yang terlalu positif melihat suatu kejadian. Tapi, dengan keyakinan seperti itu, bukankah kita takkan menyalahkan Allah Ta'ala atas segala hal buruk yang menimpa diri kita?

Pada akhirnya, saya hanya berharap bahwa kebaikan masih tetap bisa saya temukan di hari-hari mendatang. Dan agar di tiap keburukan yang menimpa saya, saya berharap bisa menemukan setitik kebaikan di antara keburukan itu. Kalau kacamata kita hanya mampu melihat keburukan itu, ganti saja kacamatanya. Itu kan artinya kacamata yang kita pakai tidak terlalu bagus. Ganti saja dengan kacamata yang mampu melihat setitik saja kebaikan menembus segala keburukan itu. Dan kacamata itu bernama khusnudzon, yaitu prasangka baik.

Yah, Allah itu kan sesuai prasangka hamba-Nya. Kalau kita berprasangka buruk, yang terlihat di mata kita ya hanya yang buruk-buruk saja. Tapi, kalau kita berprasangka baik, siapa tahu kita bisa melihat kebaikan di antara keburukan yang terjadi. Intinya adalah ... positive thinking, oke? ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar